Rabu, 29 Maret 2017

Teknik Perawatan Mesin
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut: 
• Kualitas baik 
• Harga pantas 
• Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat. 
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana.
Teknik Perawatan Mesin Industri
Teknik Perawatan Mesin Industri adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.
Tujuan utama perawatan: 
1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset. 
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.


Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan. 

Bentuk-bentuk Perawatan 
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)  Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). 
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan. 
2. Perawatan Korektif  Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. 
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik. 
3. Perawatan Berjalan  Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi. 
4. Perawatan Prediktif  Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih. 
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)  Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya. 
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)  Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

 Bagan Perawatan Mesin Produksi


Apa Peranan Perawatan pada industri ?
                Di Industri dikenal suatu sistem yang memproses dan mengolah bahan baku (Input) menjadi bahan jadi (Output) secara terus-menerus dan berkesinambungan, Sistem tersebut biasa dikenal dengan istilah Proses Produksi. Suatu produk atau hasil produksi diharapkan dapat memenuhi standar kualitas yang baik dengan biaya produksi relatif murah dan dapat menjangkau konsumen dalam waktu yang cepat. Agar hal tersebut dapat terwujud maka proses produksi harus didukung oleh peralatan-peralatan yang siap bekerja setiap saat dan memiliki kehandalan. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan tersebut harus terjaga dan terpelihara, maka dari itu harus dilakukan upaya-upaya perawatan secara teratur dan terencana.
Berdasarkan uraian singkat diatas menunjukkan bahwa :
1.       Perawatan memiliki hubungan erat dengan proses produksi.
2.       Perawatan sebagai pendukung dalam proses produksi.
3.       Perawatan menjaga efisiensi dan efektifitas peralatan produksi.
4.       Dengan Perawatan, terjaganya kualitas produksi dengan biaya murah dan menjangkau konsumen dengan cepat.

Kenapa Perawatan Mesin Industri  begitu penting ?
                Dalam perkembangan industri , memungkinkan peralatan dan mesin-mesin industri  atau mesin-mesin produksi akan melakukan serangkaian tugas yang panjang dan kompleks serta memiliki kesinambungan, Artinya dituntut adanya pelaksanaan pekerjaan perawatan secara terarah dan terencana dengan baik agar dapat memenuhi beberapa hal diantaranya ;
·         Menjamin ketersediaan dan kehandalan fasilitas industri (Peralatan & Mesin) baik secara ekonomis maupun teknis agar dapat menunjang produksi seoptimal mungkin.
·         Memperpanjang masa pakai (Usia) fasilitas.
·         Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas.
·         Menjamin keamanan dan keselamatan dalam bekerja.

Faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan bagian perawatan ?
                Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan dep. Perawatan, antara lain :
1.       Jenis Pekerjaan.
Karakteristik pengawasan dan pengerjaan dalam perawatan akan ditentukan oleh jenis pekerjaan.
2.       Kesinambungan Pekerjaan.
Perbedaan jenis pengaturan pekerjaan suatu perusahaan/industri akan mempengaruhi jumlah tenaga perawatan dan susunan organisasi perusahaan.
3.       Letak Geografis.
Lokasi pabrik yang terpusat akan memiliki jenis program perawatan yang berbeda jika dibandingkan dengan lokasi pabrik yang terpisah-pisah. Pabrik besar yang terpisah-pisah akan menerapkan program perawatan lokal (Desentralisasi) sedangkan pabrik yang relatif lebih kecil yang berdekatan akan menerapkan program perawatan terpusat (Sentralistik).
4.       Ukuran Pabrik.
Ukuran pabrik akan menentukan besar dan kecilnya jumlah tenaga perawatan dan tenaga pengawasan.
5.       Ruang Lingkup Bidang Perawatan.
Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan menurut kebijaksanaan manajemen suatu perusahaan/industri. Departemen perawatan yang dituntut melaksanakan fungsi primer dan skunder akan membutuhkan supervisi tambahan sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan organisasi yang lebih sederhana.
6.       Tenaga Kerja.
Keahlian dan keandalan tenaga kerja pada sektornya masing-masing tentu tidaklah sama maka hal itu mutlak menjadi pertimbangan dalam membuat program pelatihan.

Berikut diberikan sebuah bentuk struktur organisasi departemen perawatan di industri.


Siapa yang berkepentingan dengan bagian perawatan?             
1. Penanam modal (investor). 
2. Manager. 
3. Karyawan perusahaan yang bersangkutan.

Bagi investor perawatan penting karena:

1. Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang berupa bangunan gedung maupun peralatan produksi. 
2. Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan berumur panjang. 
3. Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan. 
4. Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. 
5. Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya perawatan dan mengembangkan data- data operasi yang berguna untuk membantu menentukan anggaran biaya dimasa yang akan datang. 

Bagi para manager perawatan penting dengan harapan dapat membantu: 

1. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan. 
2. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya peralatan. 
3. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan. 
4. Meningkatkan efisiensi bagian perawatan secara ekonomis. 
5. Memelihara instalasi secara aman. 
6. Pencatatan perbelanjaan dan biaya pekerjaan. 
7. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material. 
8. Memperbaiki komunikasi teknik. 
9. Menyediakan data biaya untuk anggaran mendatang. 
10. Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu kebijakan yang akan datang.

Bagi karyawan, berkepentingan dengan perawatan dengan harapan dapat: 

1. Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka panjang, yang mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga peralatan/sarana  yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik.
2. Menjamin keselamatan kerja karyawan. 

3. Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat terpelihara keadaannya.   



Daftar Pustaka :